KARAWANG | INFOKEADILAN.COM |Kunjungan kerja wakil mentri pertanian RI Harvick Hanul Qolbi ke Karawang Jawa Barat dalam rangka mendongkrak produktivitas padi dengan V U B berstandar Inpari 36 dan Inpari 37.
Panen raya kali ini di area pesawahan milik haji Dadan Sugardan di dusun Turimulya 2 RT 04/02 Desa Pulomulya Lemah Abang Wadas, Rabu (23/5/2023)
H.Dadan Sugardan selaku ketua kelompok tani dan nelayan adalan (KTNA) Karawang, adapun tamu undang yang hadir di antaranya wakil mentri pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi yang di dampingi kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Bupati Karawang yakni dr.Cellica Nurrachadiana dan Muspida Kabupaten Karawang.
Menurut Wamentan salah satu program dalam bidang pangan di antaranya iyalah mengenai program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan.
Sasaran program tersebut adalah meningkatnya ketersediaan pangan strategis tanaman pangan.
“Kita harus memastikan dan melakukan edukasi ke masyarakat kalau ternyata pertanian kita semakin menggeliat. Artinya program pemerintah yang berkaitan dengan sektor pertanian selama ini bisa diserap oleh masyarakat (petani) dengan baik,” katanya.
Berdasarkan data BPS, luas panen padi pada 2021 mencapai 10.411.801 hektare dengan produktivitas 5.226 ton per hektar, sehingga diperoleh produksi 54.415.294 ton.
Kemudian pada 2022, angka tersebut bertambah yaitu luas panen menjadi 10.606.513 hektare, dengan produktivitas 5.249 ton per hektar dan produksi 55.670.219 ton atau terdapat kenaikan luas panen 1,87 persen. Kenaikan produktivitas 0,44 persen dan kenaikan produksi sebesar 2,31 persen.
Kontribusi Provinsi Jawa Barat dalam produksi padi nasional pada 2022 sebesar 9.620.534 ton atau 17,28 persen, terdapat kenaikan dibandingkan 2021, di mana kontribusi Jawa Barat dalam produksi padi sebesar 16,75 persen.
Menurut Wamentan, kontribusi Jawa Barat dalam produksi padi ini juga didukung dengan tingginya produksi padi di Kabupaten Karawang yang selama ini cukup bagus.
Atas hal tersebut, ia meminta Pemkab Karawang agar terus mempertahankan produktivitas padi.
“Karawang ini strategis. Daerah lumbung padi yang jaraknya tidak jauh dari ibu kota,” katanya.
Sementara itu, pada kegiatan panen raya yang dihadiri Wamentan di Desa Pulo Mulya, Kecamatan Lemahabang, Karawang, menghasilkan ubinan mencapai 12,5 ton per hektare. Panen raya itu berada di atas lahan seluas 2 hektare.
Pada kesempatan panen raya itu, Kepala BPSIP Jabar, Rustan Massinai, menyalurkan bantuan benih padi varietas inpari 36 dan 37 kepada sejumlah kelompok tani di Karawang.
Hal tersebut dilakukan untuk menggenjot produktivitas, karena di antara keunggulan dua varietas padi itu ialah mampu memanen hingga 9 ton gabah per hektare.
(Ltf/Bodong)