KARAWANG | INFOKEADILAN.COM | Diduga pekerjaan penurapan saluran air tersier di pesawahan Desa Sindangmukti lemah tanpa pengawasan dari pihak terkait, baik dari Pemerintah Desa, pendamping desa, maupun dari pihak Kecamatan sebagai team monitoring pelaksana anggaran sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan nya pun di duga asal jadi tanpa galian apalagi memakai kisdam sebagai pengahalau air, Minggu (23/07/2023)
Pantauan awak media INFOKEADILAN.COM di lapangan Sabtu ( 22/07/23) pemasangan batu untuk pondasi saluran turap terlihat jelas hanya sebatas di tancap tancapkan saja di tanah yang penuh dengan genangan air dan tanpa adanya galian terlebih dahulu.
Sebut saja S salah satu petani warga sindangmukti yang kebetulan ada di lokasi proyek pekerjaan saat di minta tanggapannya perihal proses pengerjaan saluran tersier pesawaran tersebut mengatakan, bagaimana ya pak mungkin niatnya bagus untuk memperbaiki saluran air, namun alangkah lebih baiknya itu pintu air yg depan di tutup dulu agar debit air tidak terlalu deras”, ujarnya.
Kalau saya sebagai warga sekaligus petani pastinya berharap hasilnya bagus, tapi kalau melihat seperti itu prosesnya ya mau bagaimana lagi, terserahlah, mau bagaimanapun caranya saya no coment takut nantinya di salahakan”,pungkasnya
Di tempat yang sama salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya ketika di tanya kenapa tidak di gali dan serta merta tidak memekai kisdam hanya menjawab seperlunya saja, tugasnya hanya bekerja saja, yang penting kami di bayar, perihal yang lain saya tidak paham itu urusan pihak mandor sama yang punya proyek, cuman kalau gak salah ini bersumber dari Dana Desa,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa Sindangmukti Dewi Rahmawati saat di konfirnasi perihal pekerjaan penurapan yang terkesan asal jadi yang bersumber dari Dana Desa tidak merespond alias bungkam
Menyikapi bungkamnya Kepala Desa Sindangmukti ketika di konfirmasi awak media perihal pekerjaan penurapan yang terkesan ngasal yang bersumber dari Dana Desa. Guna mengedepankan azas praduga tak bersalah kemudian awak media coba mengkonfirmasi pihak Kecamatan untuk mempertanyakan perihal mekanisme pengerjaan penurapan saluran tersier yang terkesan ngasal tersebut, dalam keterangan jawabannya melalui via whatsap, wallaikumsalamm terimakasih atas infonya kang, akan kami cek ke lapangan”, jawabnya singkat.
(D’Sukarya)