Berita  

Nasib Pahlawan Devisa Indonesia Di Timur Tengah Asal Karawang Masih Jadi Misteri. Siapakah Sebenarnya Yang Bertanggungjawab ?

KARAWANG | INFOKEADILAN.COM | Polemik Dede Asiah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Karawang yang juga merupakan sebagai pahlawan devisa di Timur Tengah yang di duga menjadi korban Human Traficking dan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu yang berharap ingin segera pulang ke tanah kelahiran, kini seakan hilang secara perlahan bahkan pihak sponsor dan agency dan pihak terkait lainya yang sempat akan berupaya memulangkan Dede Asiah tersebut pun masih menjadi misteri.

Dalam rekaman vidio yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu berderai air mata Dede Asiah menceritakan kisahnya minta segera di pulangkan ke tanah air, karena dirinya selain di tempatkan di daerah konflik, ia menceritakan juga bahwa pada saat itu dirinya baru sepuluh bulan melahirkan anaknya dengan operasi cesar namun bekerja terlalu berat sampai dirinya sakit – sakitan.

Yongki Hamidun suami Dede Asiah sudah melaporkan apa yang di alami istrinya ke pihak Kemenlu di Jakarta, Disnaker dan Polres Karawang, namun hingga kini belum ada kejelasan. Mirisnya menurut keterangan pejabat Dinasker pemulangan Dede Asiah butuh tebusan sebesar 5000 dolar. Dan yang lebih di sayangkan lagi hingga saat ini masih belum ada kepastian dari pihak terkait.

Menurut Yono S.H selaku kuasa hukum dari pihak Dede Asiah saat di konfirmasi awak media perihal lambanya tindakan pihak terkait atas pemulangan Dede Aisyah ke tanah air mengatakan, “pihaknya sangat meyangkan pada tindakan pihak terkait karena hingga saat ini mengenai pemulangan Dede Asiah belum ada kepastian, dan secara teknis perihal bagaimana pulangnya dan kapan pulangnya, semua beralasan menunggu dari pihak Kemenlu RI,” Ucapnya, Selasa 23-5-2023 melalui pesan voice note nya.

Lebih lanjut Yono S.H. selaku kuasa hukum Dede Asiah mengungkapkan, “pihaknya meminta kepada pihak terkait dalam hal ini tentunya pihak Disnakertrans Kabupaten Karawang seharusnya selalu melakukan komunikasi dengan pihak Kemenlu dan di harapkan bisa lebih berperan aktif serta fokus mencari solusi untuk bagaimana agar Dede Asiah ini bisa segera di pulangkan ke tanah air,” ungkapnya.

Terlepas daripada itu pihaknya juga menjelaskan bahwa “pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak BP2MI dan pihak BP2MI sudah berkomunikasi dengan pihak Kemenlu RI bahwa sebetulnya bukan karena sesuatu hal penolakan atau hal lainya bagi Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi terkait kepulangan Dede Asiah ini”, jelasnya.

Dan pihaknya berharap kepada pihak terkait dalam hal ini tentunya pihak Disnakertrans Kabupaten Karawang agar lebih proaktif serta berperan aktif untuk terus melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Kemenlu untuk mencari solusinya, tutup Yono kepada awak media.

(Ltf/Bodong)