Tuesday, September 30, 2025
Google search engine

Mandor Lapangan Proyek Rehabilitasi SMAN 1 Tirtajaya Karawang Diduga Tak Pernah Muncul

KARAWANG | infokeadilan.com – Proyek rehabilitasi ruang kelas di SMAN 1 Tirtajaya, Kabupaten Karawang, kembali menuai sorotan tajam. Bukan hanya karena sejak awal pekerjaan tidak ditemukan papan proyek sebagai bentuk keterbukaan informasi publik, kini terungkap pula bahwa mandor pelaksana lapangan nyaris tidak pernah terlihat mengawasi jalannya pekerjaan, Jum’at (12/9/2025).

Seorang pekerja di lokasi saat dikonfirmasi awak media hanya bisa menjawab singkat ketika ditanya siapa dan dimana mandor proyek.

“Ga tau pak, pernah sih kesini sekali pada awal saja, tapi sekarang belum datang lagi, ga tau kenapa,” Ucapnya.

Berita Lainnya  Anggota DPRD Jabar Hadiri Acara Pernikahan Putri Ketua LPM Mekarjati

Kondisi ini jelas menimbulkan tanda tanya besar mengenai profesionalitas dan keseriusan pihak pelaksana proyek.

Bagaimana mungkin sebuah pekerjaan yang menggunakan anggaran negara bisa berjalan tanpa pengawasan langsung dari mandor lapangan? Apalagi proyek ini sudah berjalan lama.

Seorang warga sekolah yang enggan disebutkan namanya pun menuturkan kejanggalan serupa.

“Tidak ada papan proyek yang dipasang, jadi kami tidak tahu berapa besar anggaran, siapa pelaksananya, dan berapa lama waktu pengerjaannya. Mandornya saja jarang terlihat,” Ungkapnya dengan nada kecewa.

Potensi Penyimpangan Makin Menguat

Absennya papan informasi proyek jelas melanggar aturan, terutama Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pembangunan Bangunan Gedung serta Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Tanpa papan proyek, publik kehilangan haknya untuk mengetahui detail pekerjaan, termasuk nilai kontrak, sumber anggaran, jangka waktu, serta nama kontraktor pelaksana.

Berita Lainnya  KSM dan TFL Tegaskan Proyek SPALD-S Tanjung Mekar Sesuai RAB, Kelurahan Pastikan Tak Ada Pungutan Liar

Ironisnya, ketidakhadiran mandor lapangan makin memperkuat dugaan adanya pembiaran dan lemahnya pengawasan teknis. Padahal, sesuai standar pekerjaan konstruksi, keberadaan mandor merupakan syarat mutlak untuk menjamin mutu, keselamatan, dan akuntabilitas pelaksanaan proyek.

Proyek dengan anggaran fantastis ini sejatinya diperuntukkan bagi peningkatan sarana pendidikan. Namun jika pelaksanaannya penuh misteri dan tanpa pengawasan yang jelas, bukan tidak mungkin hasilnya akan jauh dari harapan.

 

•Red

ARTIKEL POPULER
- Advertisment -
Google search engine

Berita Terbaru